BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah
islam merupakan salah satu bidang studi yang banyak menarik perhatian peneliti
baik dari kalangan sarjana muslim maupun non muslim, karena banyak manfaatyang
dapat di peroleh dari penelitian tersebut. Bagi umat islam, mempelajar sejarah islam selain akan memberikan
kebanggaan juga sekaligus sebagia
peringatan agar berhati-hati. Dngetahui bahw umat islam pernah mengalami
kemajuan dalam segala bidang selama beratus-ratus tahun misalnya, akan
memberikan rasa bangga dan percaya diri menjadi umat islam.. demikian juga
dengan mengetahui bahwa umat islam uga mengalami kemunduran, penjajahan dan
keterbelakangan, akan menyadarkan umat islam untuk memperbaiki keadaan dirinya
dan tampil untuk berjuang mencapai kemajuan.
Sementara
itu , bagi para peneliti barat,mempelajari sejarah islam selain untuk
pengembanga ilmu, juga terkadang dimaksudkan untuk mencari-cari kelemahan dan
kekurangan umat islam agar dapat dijajah dan sebagainya. Disadari atau tidak,
selama ini informasi mengenai sejarah islam banyak berasal dari hasil penelitian
para sarjana barat. Hal ini terjadi karena selain masyarakat barat memiliki
etos yang tinggi juga di dukung oleh
dana dan kemampuan politik yang kuat dari para pemimpinnya. Sementara dari
kalangan para peneliti muslim tampak disamping etos kemampuannya rendah, juga
belum didukung oleh keahlian dibidang penelitian yang memadai serta dana dan
dukungan politikdari pemerintah yanag kondusif.
Dari
keadaan itulah banyak masalah-masalah kemasyarakatan produk-produk hukum yang
dipelajari di berbagai lembaga pendidikan, dengan tidak disertai oleh
pengetahuan sejarah yang cukup. Dengan demikian, sering berbagai masalah sosial
dan hukumserta pemikiran islam lainnya dipahami lepas dari konteksnya, sehingga
kemamuan untuk mengaitkannya dengan masalah-masalah yang muncul di masyarakat
tidak terjangkau.
Menyadari
berbagai persoalan diatas, maka di berbagai lenbaga pendidikan islam yang ada
hingga sekarang, bidang studi sejarah islam dipelajari. Untuk itu pada bagian
ini, kami akn mencoba membahas mengenai pengertian sejarah, gambaran umum peta
sejarah islam serta berbagai penelitian sejarah yang pernah dilakukan oleh para
peneliti islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Sejarah Islam
2. Ruang Lingkup Sejarah Islam
3. Model penelitian sejarah Islam
C. TUJUAN
Alhamdulillah makalah ini telah selesai,
namun layaknya sebuah karya biasa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini, maka dari itu saran dan kritik dari teman-teman , utamanya dosen
pembimbing yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Mudah-mudahan
makalah ini dapat menjadi wawasan dan tambahan ilmu bagi kita semua, serta kit
termotivasi untuk lebih giat dan semangat dalam belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SEJARAH ISLAM
Dalam kamus umum bahasa Indonesia,W.J.S
poerwadarminta mengatakan sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau atau peristiwa penting yang benar-benar
terjadi.[1]
Definisi terlihat menekan kepada materi peristiwanya tanpa mengaitkan dengan
aspek lainnya. Sedangkan dalam pengertian yang lebih komprehensif suatu
peristiwa sejarah perlu juga dilihat siapa yang melakukan peristiwa tersebut ,
dimana, kapan, dan mengapa eristiwa tersebut terjadi. Denagn kata lain, didalam
sejarah terdapat objek peristiwanya (what),
orang yang melakukan (who), waktunya
(when), tempatnya (where), dan latar belakangnya (why). Seluruh aspek tersebut
selanjutnya, disusun secara sistematik dan menggambarkan hubungan yang erat
antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.
Dari pengertian demikian kita dapat
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sejarah islam adalah peristiwa-peristiwa
atau kejadian-kejadian yang sungguh-sunguh terjadi yang seluruhnya berkaitan
dengan agama islam. Selanjutnya karena agama islam itu luas cakupannya, sejarah
islampun menjadi luas cakupannya.diantara cakupannya itu ada ayng berkaitan
dengan sejarah proses pertumbuhan,perkembang dan penyebarannya,tokoh-tokoh yang
melakukan pengembangan dan penyebaran agama islam tersebut, sejarah kemajuan
dan kemunduran yang dicapai umat islam dalam berbagai bidang,seperti dalam
bidang ilmu pengetahuan agama dan umum,kebudayan,arsitektur,politik
pemerintahan,perangan ,pendidikan dan ekonomi.penelitian yang berkenaan dalam
berbagai aspek yang terdapat dalam sejarah islam tersebut telah banyak
dilakukan baik oleh kalangan umat islam sendiri maupun para sarjana dibarat .
Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan sejarah islam adalah berbagai peristiwa atau kejadian yang
benar-benar terjadi,yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan agama
islam dalam berbagai aspek.dalam kaitan ini ,maka muncullah berbagai istilah
yang sering digunakan untuk sejarah ini,diantaranya sejarah islam,[2] sejarah
peradaban islam,[3]sejarah dan kebudayaan Islam .[4]
B. RUANG LINGKUP SEJARAH ISLAM
Ruang lingkup sejarah islam dilihat dari
segi periodesasinya,dapat dibagi menjadi periode klasik,periode pertengahan,dan
periode modern.periode klasik yang berlangsung sejak tahun 650-1250 masehi ini
dapat dibagi masa kemajuan islam1,yaitu dari sejak tahun 650-1000;dan masa
disintegrasi yaitu dari tahun 1000-1250.[5]pada
masa kemajuan islam 1 itu tercatat sejarah perjuangan nabi Muhammad Saw.dari
tahun 570-632 M.,khulafaur rasyidin [6] dari tahun 632-661 M,bani umayah dari tahun 661-750 M,bani Abbas dari tahun
750-1250M.
Selanjutnya periode pertengahan yang
berlangsung dari tahun 1 250-1800 M.dapat dibagikedalam dua masa,yaitu masa
kemunduran 1 dan masa tiga kerajaaan besar.masa kemuduran 1 berlangsung sejak
tahun 1250-1500M. Dizaman ini,jeniskhan dan keturunan nya membawa penghancuran
kedunia islam.sedangkan masa tiga kerajaan besar yang berlangsung daritahun
1500-1800 dapat dibagi menjadi fase kemajuan (1500-1700 M),dan masa kemunduran
II (1700-1500).
Adapun periode modern yang berlangsung
dari tahun 1800 M.sampai sekarang masih
dtandai dengan zaman kebangkitan islam [7].
Secara keseluruhan ,berbagai peristiwa
yang terjadi dalam sejarah islam dapat diketahui dalam beberapa periode
tersebut. Pembagian periode sasi sejarah islam demikian pemting diketahui untuk
lebih mudah dipaham.
Selanjutnya , dilihat dari segi isinya
sejarah islam dapat dibagi kedalam sejarah mengenai kemajuan dan kemundurannya
dalam berbagai bidang seperti dalam bidang
politik,pemerintahan,ekonomi,kebudayaan,ilmu pengetahuan ,dengan berbagai faham
dan aliran yang ada di dalam nya,dan lain sebagainya; sejarah mengenai
penyebarannya keberbagai belahan dunia , tokoh-toko yang mngembangkannnya.
Pembagian sejarah demikian penting diketahui untuk menempatkan posisi studi
kita,yaitu pada bidang mana yang akan kita tekuni.
C. MODEL PENELITIAN SEJARAH
Terdapat berbagai model penelitian
sejarah yang dilakukan para ahli,diantaranya ada yang melakukan studi sejarah
dari segi tokoh atau pelakunya, peristiwanya, produk-produk budaya dan ilmu
pengetahuannya, wilayah atau kawasan
tertentu, latar belakang terjadinya berbagai peristiwa tersebut, segi
periodesasinya, dan sebagainya. Demikian pula dari segi analisisnya, terdapat
para ahli yang menganalisis sejarah dari segi filsafat atau pesan ajaran yang
terkandung di dalamnya; adapula yang menganalisisnya dengan pendekatan
perbandingan, dan lain sebagainya.
Penelitian sejarah dapat dilakukan
dengan melihat kawasan dimana peristiwa itu terjadi. John L. Esposito,
misalnya, mengedit buku berjudul islam in
Asia, regilion, politics & society. Didalam buku tersebut dikemukakan
perkembangan islam di Asia pada umumnya, perkembangan islam di Iran, Pakistan,
Afghanistan, Filipina, Asia tengah (Soviet), Cina, India, Malaysia, Dan
Indonesia. Buku tersebut tidak termasuk kedalam hasil penelitian dalam arti
yang khas, melainkan lebih merupakan kumpulan esai dengan menggunakan
sumber-sumber sekunder. Sebagai bahan studi awal untuk memasuki studi kawasan
lebih lanjut, buku tersebut patut untuk dikaji. Dari buku tersebut paling tidak
dapat dihilangkan kesan bahwa Islam identik dengan Arab. David D. Newsom, dalam
tulisannya berjudul Islam in Asia ally or
Adversary, menyatakan, bahwa Islam sebagaimana dipahami oleh sejumlah orang
Amerika sebagai Agama dunia Arab, ternyata tidaklah benar, karena sebagian besar pemaluk islam sebagaimana
dijumpai pada masa yang lalu tingal di asia. Dari sana kemudian dunia mengakui
bahwa islam dak geraknya dalam menghadapi berbagai peristiwa yang terjadi di
masyarakat, menunjukkan bahwa islam adalah agama yang sangat penting dalam
meresponi berbagai masalah yang timbul di belahan dunia.[8]
Selain itu, melalui studi tersebut dapat
dihilangkan berbagai kesan negative terhadap islam yang berkembang sebelumnya.
Dimasyarakat barat ada berbagai kesan negative terhadap islam. Pertama islam
sering kali digambarkan sebagai agama yang suka membuat kerusuhan,anti barat
dan reaksioner baik dalam bidang politik maupun masyarakat. Kedua, islam
sering digambarkan sebagai agama yang tidak memiliki hubungan dengan berbagai
masalah ang timbul di masyarakat. Islam lebih di gambarkan sebagai system
ibadah yang mementingkan hubungan spiritual dengan tuhan,tanpa memperdulikan
berbagai masalah yang trjadi di masyarakat. Islam dalam kenyataan menyediakan
dan menawarkan kesatuan secara fundamental antara masalah ibadah dan keyakinan
dengan praktik kehidupan sehari-hari,dapat briteraksi dengan berbagai
kebudayaan dan kelompok etnk sebagaiman hal demikian dijumpai dalam
kenyataan sejarah. Ketiga, bahwa
aspek yang selama ini belum dapat membuka mata orang amerika adalah mengenai
berbagai pendekatan yang variatif yang dilkaukan oleh orang islam dan
pemerintahannnya dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.[9] Penelitian
ini menujukkan dengan jelas bahwa tidak seluruhnya para peniliti barat atu orientalis memandang negative terhadap
islam,melainkan juga ada yang berfikiran positif sebagaimana yang dilakukan john.esposito.
Model
penelitian sejarah yang mengambil
pendekatan kawasan juga dilakukan oleh Arthur Goldschmidt,jr,sebagaimana
terlihat dalam bukunya berjudul Aconsise hisstory of the middle east.Melalui
bukunya itu Arthur Goldschmidt telah berhasil mendeskripkan secara komprehensif
bberbagai peristiwa yang terjadi di timur tengah sepanjang berkaitan dengan
islam, mulai sejak kedatangan islam di daerah tersebut sampai dengan
perkambangan nya yang terakhir.Di dalam buku tersebut dikemukakan tentang
kondisi alam tengah,situasi social kemasyarakatan timur tengah sebelum
kedatanga nabi Muhammad SAW.,keberadaan nabi muhammad di makkah,dasar-dasar ajaran agama islam,penyebaran islam,hulafaur
rasyidin,gerakan syi’ah,turki,oerang salib dan serbuan bangsa mongol,
kebudayaan islam,kekuasan raja,perhatian dunia eropa dan penjajahannya terhada
daerah timur tengah,gerakan wenternisasi yang terjadi pada abad ke Sembilan
belas,munculnya gerakan nasionalisme,pembaharuan oerintahan pada beerapa Negara yang
merdeka,perjuanga bangsa mesir dalam memperoleh kemerdekaannya,gerakan dan
perjuangan bangsa palestina,ekspansi bangsa israil dan reaksi bangsa arab,
mulai dari terusan suez sampai ke aqaba
dan gerakan membagkitkan kembali kekuatan islam.[10]
Hasil peneliitian tersebut nampaknya
berguna sebagai informasi awal untuk melakuka penelitian sejarah yang mengambil
pendekatan kawasan. Penelitian tersebut dapat dikatagorikan sebaga penelitian
literature yang didukung oleh survei, dan di analisis dengan pendekaan sejarah
dan perbandingan.
Model penelitian sejrah kawasan lebih
lanjut dilaukn oeh azyumar diazra. Dalam hasil enelitiannya,yang kemudian
ditulis dalam bukinya berjudul jarimgan ulama timur tengah dan kpulauan
nusntara abad XVII dan XVIII,terlihat dengan jelas bahwa yang menjadi fokus
kajiannya adalah mengenai sejarh interaksi atara ulama timur tengah dan ulama dikepulauan
nusantara yang erjadi pada abad XVII dan XVIII masehi. Dengan kata lan fokusnya
adalah timur tengah dan kepuaun nusantara.sedangkan yang dikaji pada kawasan
tersebut adalah mengenai intraksi antara ulama yang selanjutnya,menciptkan
jaringan.
Pada bagian pendahuluan bukunya itu,
Azyumardi mengemukakan mengapa enelitian
dengan judul tersebut perlu di lakukan. Untuk ini ia mengatakan bahwa transmisi
gagasan-gasan pembaruan merupakan bidang kajian islam yang cukup terlantar.
Berbeda dengan kajian tentang transmisi ilmu pengetahuan, misalnya dari yunani
kepada kaum muslimin dan selanjutnya,ke eropa modern,tidak terdapat kajian
komprehensif tentang transmisi gagasan ke agamaan,khususnya gagasan pembaharuan
dari pusat-pusat ke ilmuan islam kebagian-bagian lain dunia islam. Tentu saja
terdapat sejumlah study tentang transmisi hadist dari satu generasi ke generasi
berikutnya pada masa awal islam melalui isnap, matarantai yang
berkesinambungan.[11]
Selanjutnya,Azyumardi mengatakan bahwa
sejauh ini,tidak terdapat kajian komprehensif tentang jaringan ulama’timur
tengah dan nusantara. Meski terdapat kajian-kajian penting tentang beberapa
tooh ulama’ melayu Indonesia abad ke 17 dan 18,tetapi tak banyak upaya
dilakukan untuk mengkaji secara kritis tentang sumber-sumber pemikiran
mereka,dan hususnya tentangbagaimana gagasan-gasan dan pemikiran islam mereka
transmisikan dari jaringan ulama yang ada:dan tentang bagaimana gagasan yang
mereka transmisikan itu mempengaruhi perjalanan histor islam di nusantara.
Selanjutnya, peneliti tersebut lebih
mempertajam alas an mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan. Lebih lanjut
ia mengatakan bahwa kajian tentang transmisi dan penyebaran gagasan pembaharuan
islam, khususnya pada masa menjelang ekspansi kekuasaan eropa dalam abad ke 17
dan abad ke 18,penting karena be berapa alasan. Sejarah social –intelektual
islam pada periode ini sangat sedikit dikaji; kebanyakan penelitian diberikan
kepada sejarah politik muslim.karena terjadinya kemerosotan entitas-entitas
politik muslim,periode ini sering di pandang sebagai masa gelap dalam sejarah
muslim. Bertentangan dengan pandangan yang banyak di pegangi ini. Dalam kaitan
ini, Azyumardi mewnyatakan kehendaknya,yaitu bahwa dalam studi ini
mengungkapkan bahwa abad ke 17 dan abad ke18 merupakan salah satu masa yang
paling dinamis dalam sejarah social intelektual muslimin.[12]
Selanjutnya, Azyumardi mengatakan bahwa
sumber dinamika islam dalam abad ke 17 dan 18 adalah jaringan ulama’, yang
terutama berpusat di mekkah dan madinah. Posisi penting ke dua kota suci
ini,khususnya dalam kaitan dengan ibadah haji, mendorong sejumlah besar guru
(ulama’) dan penuntut ilmu dari berbagai wilayah dunia muslim dating dan
bermukim disana,yang pada gilirannya menciptakan semacam jaringan keilmuan yang
menghasilkan wacana ilmiyah yang unik.
Untuk lebih memperkuat tentang
penelitiannya itu, Aziyumardi Azra melakukan studi kepustakaan . dalam kaitan
ini mengatakan bahwa beberapa tulisan Voll membahas tentang jaringan ulama’
yang berpusat di mekkah dan madinah,dan hubungan-huungan mereka dengan
bagian-bagian lain dunia muslim. Tetapi dia membahas terutama tentang
kebangkitan jaringan itu di antara ulama’ timur tengah dan anak benua india ;
dia hanya sambil lewat menyebut keterlibatan ulama’melayu- Indonesia seperti
abd al-rauf al-sinkili dan Muhammad yusuf al-maqassari dalam jaringan ulama
internasional tersebut.
Selanjutnya,johns,
dipihak lain,menurut Aziyomardi Azra,dalam beberapa tulisannya juga membahas
hubungan-hubungan tersebut,hususnya antara al-sinkili dan Ibrahim al-kurani.
Tetapi ia tidak melakukan usaha membahas lebih lanjut jaringan ke ilmuan
Al-sinkili dengan ulama lain di haramayn. Langkahnya kajian tentang jaringan
keilmuan tokoh-tokoh ulama melayu-indonesia lainnya bahkan mencolok. Kajian
–kajian yang membahas ulama terkemuka selain Al-sinkili gagal mengungkapkan
jaringan ke ilmuan mereka dengan ulama timur tengah.
Kajian kepustakaan tersebut selain menunjukkan
adanya potensi tentang kajian jaringan ulama dimaksud, juga memberikan peluang
untuk melakukan penelitian lebih lanjut di bidang tersebut.
Bertolak dari latar belakang pemikiran
dan tinjauan kepustakaan tersebut, Azyumardi Azra mengajukan permasalahan
penelitian yang dimaksud. Dalam kaitan ini peneliti mengatakan bahwa kajian ini
berupaya menjawab beberapa masalah pokok. Pertama, bagaimana jaringan
keilmuan terbentuk diantara ulama timur tengah dengan murid-murid melayu
Indonesia? Bagaimana sifat dan
karakteristik jaringan jaringan? Kedua
apa peran ulama melayu-indonesia dala transmisi intelektual jaringan ulama
ke nusantara? Bagaiman amodus transmisi itu? Ketiga apa dampak lebih
jauh dari jaringan ulama terhadap perjalanan islam di nusantara?
Dilihat dari data yang digunakan dalam
penelitian ini, dinyatakan bahwa kajian ini merupakan studi pertama yang
menggunakan sunber-sumber arab secara ekstensif. Kamus-kamus biografi berbahasa
arab tentang ulama dan tokoh lainnya pada abad ke 17 dan ke-18 merupakan
yambang informasi tentang para guru murid-murid jawi yang terlibat dalam
jaringan ulama.
Sebagian dari data yang di gunakan dalam
penelitian.Azyumardi mengemukakan bahwa sebagian besar mereka yang terlibat
dalam jaringan ulama ini.yang berasal dari berbagai wilayah dunia muslim
membawaberbagai tradisi keilmuan ke mekkah dan madinah. Terdapat usaha-usaha
sadar di antara ulama dalam jaringan untuk membarui dan merevitalisasi
ajaran-ajaran islam. Tema pokok pembaruan mereka adalah merekonstruksi sosio-
moral masyarakat masyarakat mslim. Karena hubungan-hubungan ekstensif dalam
jaringan ulama, semangat pembaruan tadi segera menemukan berbagai ekspresinya
di banyak bagian dunia mslim.
Selanjutnya,Azyumardi menyimpulkan bahwa
pengembangan gagasan pembaruan dari transmisi mealui jaringan ulam melibatkan
proses-proses yang amat kompleks.terdapat saling hubungan di antara banyak
ulama dalam jaringan,sebagai hasil dati proses ke ilmuan mereka, husus nya
dalam bidang hadist dan tasawuf.
Hubungan antara kaum muslimin di kawasan
melayu-Indonesia dan timur tengah telah terjalin sejak masa-masa awal islam.
Para pedagang muslim dari arab, Persia dan anak benua india yang mendatangi
kepulauan nusantara tidak hanya
berdagang,tetapi dala batas tertentu juga menyebarkan islam kepada penduduk
islam. Penestrasi islam di masa belakangan nampaknya lebih di dahulukan para
guru pengembara sufi yang sejak akhir abad ke-12 datan dalam jumla yang semakin
banyak ke nusantara .
Selanjutnya, penelitian tersebut juga
menyimpulkan bahwa kemakmuran kerajaan –kerajaan muslim dinusantara, terutama
sebagai hasil perdangan inernasional,membrikan kesempatan kepada sigmen-sigmen
tertentu dalam masyarakat muslim-melayu Indonesia untuk melakukan perjalanan ke
pusat-pusat ke ilmuan dan ke agamaan di timur tengah. Upaya dinasti ustmani
mengamankan jalur perjalanan haji juga membuat perjalanan haji dari nusantara
semakin baik. Tatkala hubungan ekonomi,politik,sosual ke agamaan antara Negara
muslim di nusantar dengan timur tengah
semakin meningkat sejak abad ke-14 dan abad ke-15, kian banyak pulalah penuntut
ilmu dan jama’ah haji dan dunia melayu-indonesia yang berkesempatan mendatangi
pusat-pusat ke ilmuan islam di sepanjang rute perjalanan haji. Ini mendorong
munculnya komunitas yang oleh sumber-sumber arab tersebut ashhab
al-jawiyin.(saudara kita orang jawi) di haramayn. Istilah jawi,meskipun
berasal dari kata jawa merujuk kepada setiap rang yang berasal dari nusantara.
Selanjutnya, penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa murid-murid jawi diharamayn merupakan inti utama tradisi
intelektual dan ke ilmuan islam di antara kaum muslimin melayu Indonesia.
Kajian atas sejarah kehidupan, ke ilmuan, dan karya-karya yang mereka hasilkan
menjelaskan tidak hanya sifat hubungan ke agamaan dan intelektual diantara kaum
muslim nusantara dan timur tengah, tetapi juga perkembangan islam semasa di
dunia melayu-indonesia. Kehidupan dan pengalaman mereka menyajikan gambaran
yang amat menarik tentang berbagai jaringan intelektual keagamaan terdapat di
antara mereka dengan timur tengah.
Pada bagian berikutnya dalam pendahuluan
tersebut, Azyu mardi Azra menyampaian mamfaat dari penelitian tersebut.
Menurutnya, bahwa memahami proses-proses transmisi gagasan pembaruan itu menjadi semakn penting dalam hubungan nya
dengan perjalanan dinusantara. Karena kawasan ini, menurut nya secara geografis
terletak pada pinggiran dunia muslim,terdapat kecenderungan di kalangan sarjana
dan penelitidi masa modern untuk tidak memasukkan nusantara dalam pembaruan
tentang islam.
Melalui hasil penelitiannya itu,
Azyumardi Azra telah berhasil menyatakan ketidak benaran sepenuhnya tentang
corak islam di kepulauan nusantara. Selama ini di asumsikan , bahwa islam di
kawasan ini tidak mempunyai tradisi ke ilmuan yang mantap. Bahkan islam di
nusantara di anggap “bukan islam yang sebenarnya,”karena bercampur budaya
local. Menurtnya pada intinya islam dinusantara berbedadengan islam di timur
tengah. Ia lebih lanjut mengatakan kita tentu saja tidak menolak adanya
pengaruh lokal tersebut tetapi utuk menyebut tradisi islam dinusantara tidak mempunyai kaitan
islam ditimur tengahjelas merupakan kekeliruan amat fatal.
Lebih lanjut melalui hasil
penelitiannya, Azyumardi Azra, mengatakan juga keliru menganggap hubungan
antara islam nusantara dengan timur tengah lebih bersifat politik ketimbang ke
agamaan. Menurut nya setidaknya sejak abad ke-17 dan abad ke-18 hubungan di
antara ke dua wilayah muslim ini umumnya bersifat ke agamaan dan ke ilmuan,
meski juga terdapat hubungan politik antara beberapa kerajaan muslim nusantara,
misalnya dengan dinasti usmani.
Berdasarkan informasi tersebut di atas,
maka model penelitian sejarah yang di lakukan oleh Azyumardi Azra adalah
termasuk studi sejarah kawasan dengan mengambil masalah pokoknya pada jaringan
ulama antara timur tengah dengan melayu nusantara dalam kurun abad ke-17 dan
ke-18. Penelitian tersebut tergolong penelitian eksploratif, dokmentatif, dan
kualitatif,karena berupaya mengungkapakan berbagai masalah yang ada kaitannya
dengan ulama tesebut berdasarkan dokumen tertulis yang dapat di pertanggung
jawabkan ke shahihannya. Penelitian tersebut bukan penelitian uji hipotesis
atau mencari korelasi antara satu variable dengan variable lainnya.
Delihat dari segi aspek-aspeknya, tampak
penelitian tersebut telah lengkap. Di dalamnya di kemukakan tentang latar
belakang pemikiran, permasalahan,tujuan, bahan-bahan yang digunakan,
pendekatan, dan kesimpulan yang dihasilkan. Model penelitian yang demikian
tampak terkesan melelahkan dan banyak makan energi, namun jelas sekali
sumbnagannya bagi pengembangan khazanah intelektual islam. Untuk itu peneletian
tersebut perlu di lanjutkan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sejarah islam adalah peristiwa-peristiwa
atau kejadian-kejadian yang sungguh-sunguh terjadi yang seluruhnya berkaitan
dengan agama islam. Ruang lingkup sejarah islam dilihat dari segi
periodesasinya,dapat dibagi menjadi periode klasik,periode pertengahan,dan
periode modern. dari segi isinya sejarah islam dapat dibagi kedalam sejarah
mengenai kemajuan dan kemundurannya dalam berbagai bidang seperti bidang
politik ,pemerintahan ,ekonomi,kebudayaan ,ilmu pengetahuan ,dengan berbagai
faham dan aliran yang ada di dalam nya,dan lain sebagainya. Terdapat berbagai
model penelitian sejarah yang dlakukan para ahli,diantaranya ada yang melakukan
studi sejarah dari segi tokoh atau pelakunya peristiwanya, produk-produk budaya
dan ilmu pengetahuannya wilayah atau
kawasan tertentu, latar belakang terjadinya berbagai peristiwa tersebut, segi
periodesasinya, dan sebagainya. Demikian pula dari segi analisisnya, terdapat
para ahli yang menganalisis sejarah dari segi filsafat atau pesan ajaran yang
terkandung di dalamnya; adapula yang menganalisisnya dengan pendekatan
perbandingan, dan lain sebagainya.
B. SARAN DAN SARAN
Alhamdulillah makalah ini telah selesai,
namun layaknya sebuah karya biasa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini, maka dari itu saran dan kritik dari teman-teman , utamanya dosen
pembimbing yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Mudah-mudahan
makalah ini dapat menjadi wawasan dan tambahan ilmu bagi kita semua, serta kit
termotivasi untuk lebih giat dan semangat dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
W.J.S.
poerwadarminta, kamus umum bahasa
Indonesia, (Jakarta: balai pustaka,1991), cet.IIX.
Harun
Nasution,Islam ditinjau dari Beberapa
Aspeknya Jilid 1,(Jakarta: UI
Press,1979).
John
L. Esposito, islam in Asia, Religion,
Politics & Society,(New york; Oxford University Press, 1987).
John
L. Esposito, islam in Asia, Religion,
Politics & Society,(New york; Oxford University Press, 1987).
Azyumardi
Azra, jaringan ulam timur tengah dan kepulaun nusantara abad XVII dan XVIII,
(Bandung: Mizan,1995),cet. III.
[1]
W.J.S. poerwadarminta, kamus umum bahasa
Indonesia, (Jakarta: balai pustaka,1991), cet.IIX, hal. 887 .
[2] Istilah agama islam antara lain digunakan oleh prof. dr.Hamka dalam
bukunya sejarah Umat Islam, sebanyak 4 jilid.
[3]
Istilah sejarah peradaban islam antara lain digunakan oleh Drs.Badri yatim.
[4]
Istilah sejarah dan kebudayaan islam antara lain digunakan oleh A.Syalabi
[5] Lihat Harun Nasution,Islam
ditinjau dari Beberapa Aspeknya Jilid 1,(Jakarta:
UI Press,1979),hlm.56-57.
[6] Khulafaur rasyidin secara harfiah berarti para pemimpin yang jujur
dan lurus.Istilah tersebut diberikan kepada khalifah Abu bakar As-shiddiq,
khalifah umar ibn Al-khattab;Khalifah ustman ibn affan dan Khalifah Ali bin Abi
thalib
[7] Ibid., hlm.84-89.
[8] John L. Esposito, islam in
Asia, Religion, Politics & Society,(New york; Oxford University Press,
1987), hlm. 3
[9] Ibid.,hlm.v.
[10] John L. Esposito, islam in
Asia, Religion, Politics & Society,(New york; Oxford University Press,
1987), hlm. 3
[11]Azyumardi Azra, jaringan ulam timur tengah dan kepulaun nusantara
abad XVII dan XVIII, (Bandung: Mizan,1995),cet. III hlm. 15.
Tag :
pendidikan
0 Komentar untuk "Pengertian Sejarah Islam, Ruang Lingkup Sejarah Islam, Model Penelitian Sejarah Islam"