Selam sejahtera untuk kita semua, apa kabar sahabat pembaca? kali ini kami akan memposting tentang "sejarah proses masuknya islam ke nusantara". kami pikir ini sangat krusial untuk kita ketahui bersama, dan tentunya hal ini banyak manfaatnya bagi kita semua dalam memperlajari seajar. semoga postingan ini yang berbentuk makalah akan menjadi manfaat bagi kita semua. selamat membaca!!!
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia bukanlah
negara yang berasaskan Islam namun peradaban Islam mendominasi kehidupan bangsa
Indonesia, khususnya penduduk yang beragama Islam.Kebudayaan- kebudayaan yang
ada lama kelamaan membentuk suatu peradaban Islam yang mampu membawa penduduk Indonesia
kepada kemajuan dan kecerdasan. Hal ini tidak lepas dari peran pedagang
pedagang muslim dari Arab, Persia dan
India juga penduduk asli sendiri ikut aktif ambil bagian dalam penyebaran Islam di Indonesia
Perlu diketahui bahwa
wilayah Indonesia yang dulu disebut dengan istilah Nusantara dikenal
mancanegara sebagai daerah yang subur serta kaya akan potensi alamnya.
Karena hal tersebut, tidak mengherankan jika para pedagang-pedagang asing
berdatangan ke wilayah-wilayah di Nusantara.Dengan berkembangnya perdagangan
antar bangsa maka berkembang pula pelabuhan-pelabuhan atau bandar-bandar
terutama di daerah-daerah pesisir pulau.Kemajuan dari perdagangan Internasional
tersebut menyebabkan kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara menjadi kaya dan
makmur, bandar-bandar atau pelabuhan-pelabuhan yang ada pun berkembang menjadi
besar.Hal ini menyebabkan lebih banyak lagi para pedagang dari berbagai bangsa
berdatangan untuk melakukan transaksi perdagangan dengan penduduk pribumi yang
ada di wilayah Nusantara. Seiring dengan itu
terjadi interaksi antara penduduk pribumi dengan para pedagang asing
termasuk di dalamnya pedagang muslim sehingga berpengaruh pula pada budaya
lokal.
Dari perjalanan panjang
perkembangan peradaban Islam di Indonesia
menghasilkan peradaban peradaban yang sangat besar pengaruhnya bagi
Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan baik pendidikan,organisasi, adat
istiadat,seni, polotik maupun ekonomi
yang sudah menyatu menyatu dalam kehidupan berupa kebudayaan ,Medasarkan pada latar belakang tersebut dalam
makalah ini akan dikemukakan tentang proses masuknya Islam ke Indonesia, jalur
jalur penyebaran Islam di Indonesia, perkembangan peradaban dalam beberapa
periode yang dimulai dari pertama kali Islam datang ke Indonesia sampai
sekarang, , karakteristik ajaran Islam di Indonesia dan wujud/ bentuk
kebudayaan Islam yang dihasilkan dalam berbagai bidang seperti seni, sastra,
pendidikan,politk, budaya, sosial dan Agama di Indonesia
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Awal kedatangan islam ke
nusantara
2. Penyebaran islam
di nusantara
3. Perkembangan islam di nusantara
4. Perkembangan peradaban dan kebudayaan kerajaan-
kerajaan islam di nusantara
D. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui sejarah masuknya islam di indonesia.
2. Untuk mengetahui
proses penyebaran dan
perkembangan islam di nusantara.
3. Serta
mengetahui perkembangan peradaban dan
kebudayaan kerajaan – kerajaan di nusantara.
BABII
Pembahasan
A. Proses Masuknya
Islam Ke Nusantara
Perkembangan pelayaran dan perdagangan yang bersifat international antara
negara-negara di asia bagian barat dan
timur mungkin disebabkan oleh kegitan kerajaan-kerajaan islam dibawah bani
umayah di bagian barat maupun kerajaan cina zaman dinasti t’ang di asia timur
serta kerajaan sriwijaya di asia tenggara.[1]
Ini yang menjadikan islam tidak hanya
berada di daratan arab saja. Karna kegiatan- kegiatan yang bersifat ekonomi
tersebt justru menjadi salah satu penyebab bagaimana islam bisa menyebar dan
berkembang ke berbagai wilayah bagian dunia.
Sejak zaman
prasejarah, penduduk kepulauan indonesia di kenal sebagai pelayar – pelayar yang
sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal abad masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan
antara kepulauan indonesia dengan berbagai derah di daratan asia tenggara.[2]
Berarti hal ini membuat sebuah relasi yang sangat kuat bagaimana perdangan yang dilakukan negara bagian- bagian barat Yang melakukan
pelayaran sampai ke asia tenggara dengan kebiasaan penduduk kepulauan nusantara yang juga melakukan kegiatan pelayaran-
pelayaran sampai ke bagian asia tenggara.wilayah barat nusantara dan sekitar
malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjad titik perhatian,terutama karena hasil bumi yang di
jual di sana menarik para pedagang dan menjadi daerah lintasan yang paling
penting antar cina dan india.
Pada tahun 173 H., sebuah
kapal layar denagn pimpinan”mahkada khalifah” dari teluk kambay gujarat
berlabuh di bandar perlak denagan
membawa kira-kira 100 orang angota dakwah yang terdiri atas orang-orang arab
persia,india.mereka menyamar sebagai awak kapal
dagang dan khalifah menyamar sebagai kaptennya,mahkada kapal di kenal
sebagai orang yang bijak dalam dakwahnya
sehingga dalam wakti kurang dari setengah abad ,meurah (raja) dan seluruh
rakyat kemeurahan perlak yang sebelumnya beragama hindu budha dengan rela
memeluk agama islam.[3]
Wilayahh barat nusantara dan sekitar malaka sejak zaman kuno meruakan
wilayah yang menjadi tititk
perhatian,terutama karena hasil bumi
yang di jual di sana menarik bagi para
pedagang dan menjadi derah lintasan
penting antara cina dan india..pedagang- pedagang muslim arab,persia,dan india
juga ada yang sampai kepulauan indonesia untuk berdagang sejak abad ke-7 masehi
( abad 1 H) ketika islam berkembang .
Di timur tengah.malaka jauh sebelum di taklukkan
portugis(1511),merupakan pusat utama lalu lintas perdagangan dan
pelayaran.melalui malaka,hasil hutan dan rempah- rempah dari seluruh pelosok
nusantara di bawa ke cina dan india.[4]
Wan
husein Azmi mengemukakan dalam makalahnya, ada tiga teori tentang kedatangan
islam di wilayah melayu, yaitu :
1.
Teori Arab , yaitu kedatangan islam ke melayu secara
langsung dari arab, karena muslim wilayah melayu berpegang pada madzhab Syafi’i
yang lahir di semenanjung tanah arab,teori ini di sokong oleh sir john
crawford.
2.
Teori india,yakni bahwa islam datang dari india,teori
ini lahir selepas tahun 1833,di bawa oleh C.snouch hurgronye,pendukung teori
nini, diantaranya adalah Dr. Gonda, van ronkel,marisson.R.A,kern dan C.A.O. van
nieuwinhuze.
3.
Teori cina, yakni bahwa islam datang ke nusantara dari
cina,teori ini di kemukakan oleh Emanue
godinho de eradie, seorang scientist
spanyol.
Meskipun demikian,
dapat diakui bahwa jalan yang di bawa
parasaudagar arab,masuk kewilayah nusantara ini adalah sama,ada yang melaui
jalur laut dari aden menelususri pantai india barat dan selatan,atau jalan
darat dari khurasan kemudian melalui hutan menyebrangi laut cina selatan masuk
kewilayah nusantara melaluipesisir pantai timur semenanjung melayu.oleh sebab
itu, dapatlah kita berpendapat bahwa
dakwah islamiyah datang ke
wilayah nusantara melalui lautan india dan juga laut cina selatan secara
langsung dari negeri arab oleh orang- orang arab.[5]
Sebenarnya mengenai kedatangan islam di nusantara, masih
terdapat diskusi dan perdebatan yang panjamg antara para ahli sejarah, mengenai
tiga masalah pokok,yakni tempat asal kedatangan islam, para pembawanya, dan
waktu kedatangannya.berbagai teori dan pembahasan yang berusaha menjawab tiga
masalah pokok ini belum tuntas.tidak hanya karena kekurangan data yang dapat mendukung teori tertentu, tetapi
juga karena sifat sepihak dari berbagai
teori yang ada.
B. PenyebaranIslam
Di Nusantara
Kedatangan islan di
nusantara dan penyebarannya adalah dengan cara damai melalui beberapa cara,
menurut Uka Tjandarasasmita ada enam cara,yaitu saluran dagang,perkawinan,
ajaran tasawuf, pendidikan, kesenian dan politik.
Periodesasi msuknya
pendakwah islam ke indonesia, menurut Muhammad samsu, dapat di abgi menjadi ke
dalam tiga kelompok gelombang, yaitu :
1.
Gelombang pertama, yaitu di perkirakan pada akhir
abad ke- 1 H./7 M.rombongan ini bersal dari bashrah, kota pelabuhan di irak,
yaitu ketika kaum syi’ah di kejar- kejar oleh bani umayyah yang berkuasa saat
itu. Mereka adalah kelompok- kelompok yang di pimpim mahkada khalifah.
2.
Gelombang kedua, yaitu di perkirakan pada abad ke 6 H./13 M., di baeah sayyid jamaluddin Al-
kabar Al-Hussaini dan anak cucucnya
lebih dari 17 orang tiba di gresik, pulau jawa.pendakwah lainnya. Seperti
mulana malik ibrahim, maulana malik ishak, raden rahmat atau sunan ampel dan
sebagainya.
3.
Gelombang ketiga, yaitu di perkirakan pada abad ke-9
H./16 M., yang dipimpin oleh ulama arab tarim,hadramaut. Mereka berjumlah lebih
dari 45 orang dan datang berkelompok berkisar2,3, atau 5 orang. Mereka mengajar
dan menetap di aceh,riau,sadang, kalimantan barat dan selatan, sulawesi tengah
dan utara,ternate bali, sumba,timor dan lain-lain.
Dapat di simpulkan bahwa ternyata orang- orang yang berasal dari jazirah arab
tersebut memang punya kepentingan memang untuk
menyebarkan islam di nusantara, dapat dilihat dari ketiga periodesasi tersebut bahwa betapa sistematis dan terencana proses
penyebaran agama islam tersebut serta bagaimana mereka membagi penyebarannya ke
daerah- daerah strategis di wilayah nusantara. Dan iu membuat islam bagaimana
dengan mudahnya menyebar dan meluas dan bisa berada di bagian- bagian wilayah
nusantara. Diantara nama-nama tersebut ada beberapa nama yang merupakan tokoh
dari wali songo yang terkenal memperkenalkan islam ditanah jawa.
C. PerkembanganPenyebaranAgama Islam
Di Nusantara
Pada abad ke tujuh, islam menyebar luas secara
merata keseluruh penjuru nusantara dan telah di anut ole sebagian besar orang
indonesia, baik segi agama maupun hukum,hal ini semenjak dahulu. Setelah
masuknya islam selalu ada pegawai khusus yang mempunyai keahlian dalam hukum
islam,yang kadang-kadang menangani juga urusan mu’amalah, iddah, haddanah,
waris,dan lainnya, oleh pegawai yang berlaku untuk seluruh mesyarakat
indonesia.secara ideologis dan politis hukum islam sudah ada di indonesia sejak
abad ke-8 masehi.
Dalam kesimpulan andi
faisal bakti, islamisasi di indonesia telah ada semenjak abd ke-13,16,dan 17.
Berikut kutipannya ( terjemahan bebas ):
‘.........pasai, negara
islam telah berdiri pada abad ke-13.perkembangan yang signifikan terjadi pada
akhir abad ke- 16 atau awal abad ke -17. Dengan berdirinya berbagai negara
islam, seperti aceh banten,mataram,gowa tallo, ternate, dan tidore.penggunaan
“sultan” (sultan arab) adalah simbol nyata islam yang di pakai oleh beberapa
raja , seperti sultan iskndar muda;sultan iskandar thani- aceh;sultan agung
tirtayasa- mataram; dan sultan baabullah – ternate. Pada periode ini juga
muncul beberapa ulama islam,seperti
hamzah fanzuri, syams ad-din as- sumatrani,abd ar- rauf as- sinkili yang
menyebarkan agama islam di aceh, syech ab yusuf dari makassar ke banten dan
wali songo di jawa,dari mereka inilah islam lokal di buka”[6]
Dari pendapat di atas dapat di ketahui bagaimana
islam sudah benar- benar ada dan mulai menunjukkan keberadaanya, itu terbukti
bagaimana telah adad kerajaan – kerajaan islam yang sudah bermunculan di
nusantara dan hampir sudah ada di beberapa wilyah strategis di bumi nusantara.
Meskipun kedatngan islam di nusantara tidakdalam waktu bersamaan karena tiap
wilayah yang di datangi mempunyai sistem politik, sosial, dan budaya yang
berlainan.
Bagaimana perkembangan islam di nusantara di bagian
pulau jawa, pada tanggal 1 muharram 225 H./ 840 M., kerajaan islam perlak di proklamasikan dengan raja yang pertamanya
adalah putra indo-arab tersebut dengan
gelar sultan alaiddin maulana aziz syah. Pada waktu yang sama, nama ibu
kota kerajaan di ubah dari tiandor perlak menjadi bandar khalifah, sebagai kenangan indah kepada khalifah yang sangat
berjasa dalam membudayakan islam kepada
bangsa- bangsa asia tenggara yang di mulainnya dari perlak. Dengan demikian,
kerajaan islam pertama berdiri pada awal abad ke -3 H/ 9 M ., berlokasi di
perlak, dan selajutnya, islam masu ke pulau jawa.
Menurut cerita rakyat dan
pandangan umum berlaku dalam sastra jawa,islam datang dan mentebar di jawa
adalah berkat jasa sembilan pendakwah yang tergabung dalam suatu dewan yang di
sebut wali songo.pusat- pusat tertua penyebaran agama islam di pulau jawa adalah di daerah gresik dan surabaya.
Kesimpulan ini di dasarkan pada
kenyataan yangmenuturkan bahwa di gresik
tedapat banyak sekali makam islam yang
tua sekali, adalah sebuah makam tua dari yang bernama Fatimah binti maimun,
yang meninggal pada tanggal 7 rajab 475 H.(1082 M), dan makam malik ibrahim,
yang meninggal pada tanggal 12
rabi’ul awwal 822H ( 1419 M). Sebagai mana di maklumi daerah- daerah
pesisir utara pulau jawa,seperti, gresik,tuban, jepara, dahulu meurpakan pelabuhan pelabuhan yang ramai di
kunjungi oleh saudagar- saudagar asing. Melaui
gerbang itulah islam masuk ke daerah- daerah pessisir jawa utara yang kemudian
berpusat di demak,penyebaran- penyebaran ke daerah lain bahkan di pulau lain juga
semakin pesat.[7]
Memang walisongolah rupa- rupanya
perintis utama dakwah islam di indonesia ini.merekalah yang telah berjasa sebagai pelopor – pelopor peniaran
agama islam yang giat dan semangat di nusatara ini,sehingga mereka mendapat
gelar yang mulia ini.[8]
D. Perkembangan Penyebaran Agama Islam Pada Masa Kerajaan
di Nusantara
Setelah kita mengetahui awal kedatangan islam di
nusantara dan bagaimana penyebaran dan perkembangan islam itu sendiri di
nusantara, sekarang kita akan membahas
bagaimana perkembangan peradaban islam dalam bentuk kerajaan – kerajaan di
nusantara. Setelah kita ketahui sebelum islam datang ke nusantara, sebelumnya
sudah ada ajaran agama hindu- budha yang telah di anut oleh masyarakat
indonesia. Telah berkuasa kerajaan
–kerajaan bahari terbesar yang
mengendalikan pulau- pulau di nusantara,
yaitu kerajaan sriwijaya di sekitar palembang, sumatra selatan, dan singasari,
selanjutnya yaitu majapahit.[9]
Sebenarnya karena terjadi bebarapa kemunduran dari beberapa
kerajaan hindu seperti kerajaan sriwijaya di sumatera dan meninggalnya patih
gadjah mada di majapahit ini menjadi peluang bagi penyebar agama islam dengan
memanfaatkan politiknya di berbagai
daerah memproklamirkan sebagai kerajaan
yang bercorak islam,inilah cikal bakal bermunculan kerajaan islam di nusantara.
1.
Kerajaan – kerajaan islam di nusantara
a.
Kerajaan islam di sumatra
Ada tiga kerajaan islam
yang terkenal di sumatera yaitu perlak, pasai dan aceh.perlak dikenal sebagai kerajaan islam pertama
di sumatra utara yang berkuasa pada tahun 225 H- 692 H./ 840-1292 M. Dengan
raja pertamanya sultan alaiddin syed maulana abdul aziz shah( 225-249 H./
840-864 M) di pengaruhi oleh aliran syi’ah dan sistem pemerintahannya mengikuti
sistem pemerintahan abbassiyah.dari sinslah islam memancar ke seluruh pelosok negeri.
b.
Kerajaan islam di pulau jawa
Ahli para sejarah
tampaknya sependapat bahwa penyebar agama islam di jawa adalah para wali songo.
Islam tersebar di pulau jawa paling tidak
sejak Malik ibrahim dan maulana ishaq yang bergelar syaikh Awal islam di
utus sebagai juru dakwah oleh raja samudera, sultan zainal abidin bahiyah
syah(1349-1406) ke gresik.
Dalam percaturan poltik
,islam mulai memposisikan diri ketika
melemahnya kekusaan majapahit yang memberi peluang kepada penguasa umat islam untuk membangun pusat – pusat kekuasaan yang
independen.maka berdirilah beberapa
kerajaan islam di tanah jawa kiri-kira abad ke-15 dan abad ke-16,seperti seperti erajaan islam demak,mataram,cirebon dan banten.dan peranan wali songo sangat besar.
Contohnya sunan gunung jati yang
mendirikan kerajaan islam cirebon dan banten, sunan giri di kerajaan mataram
yang pengaruhnya sampai ke pasar,ambon
sampai ternate.
c.
Kerajaan Islam di Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi
Pada abad ke-16 isalam
masuk ke kalimantan selatan.yaitu kerajaan daha(banjar) yang beragama hindu .
berkat bantuan sultan demak,trenggono(1592-1546). Raja daha dan rakyaynya masuk
islam sehingga berdirilah kerajaan islam banjar,dengan raja pertamanya pangeran
samudera yang di beri gelar pangeran suryanullah atau san rissah.di maluku
karen a banyak pedagang muslim dan terjadi sentuhan dengan masyarakat setempat
maka mereka membuat sebuah komunitas masyarakat muslim.atas desakan dan ajakan
datuk maulana husain,di ternate ,raja gafi bata menerima islam dan berganti
nama menjadi sultanAbidin(1465-1486).di tidore,datang seorang syekh yang merupakan pendakwah dari tanah arab yang
bernam syech mansur,atas ajakannya ,raja tidore yang bernama kolana masuk islam dan mengganti nama menjadi
sultan jamaluddin.
Seperti telah di ketahui
dari pemaparan di atas bagaimana a awal
mula munculnya kerajaan- kerajaan islam di nusantara,dari pertama kali sebuah
kerajaan islam berdiri sampai dari
sebuah kerajaan yang awalnya bukan islam sampai merubah diri menhadi sebuah
kerajaan islam,itu tidak terlepas dari peran para tokoh – tokoh penyebar islam
baik yang melatar belakngi dirinya sebagai sekelompok pedagang sampai memeng
kelompok yang memang sengaja datang ke nusantara untuk mengajarkan dan
menyebarkan ajarain islam di nusantara.
E.
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat Kerajaan ini terletak
di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Para raja yang pernah
memerintah di Kerajaan Mataram yaitu : Penembahan Senopati (1584-1601), Panembahan
Seda Krapyak (1601-1677).
Dalam sejarah Islam,Kesultanan mataram memiliki peran yang cukup
penting dalam perjalanan secara kerajaan-kerajaan islam di Nusantara
(Indonesia). Hal ini terlihat dari semangat raja-raja untuk memperluas daerah
kekuasaan dan mengislamkan para penduduk daerah kekuasaannya, keterlibatan para
pemuka agama, hingga pengembangan kebudayaan yang bercorak islam di Jawa.[10]
Pada awalnya daerah mataram dikuasai kesultanan pajang sebagai balas
jasa atas perjuangan dalam mengalahkan Arya Penangsang. Sultan Hadiwijaya menghadiahkan
daerah mataram kepada Ki Ageng Pemanahan. Selanjutnya, oleh ki Ageng Pemanahan
Mataram dibangun sebagai tempat permukiman baru dan persawahan.
Akan tetapi, kehadirannya di daerah ini dan usaha
pembangunannya mendapat berbagai jenis tanggapan dari para penguasa
setempat.Misalnya, Ki Ageng Giring yang berasal dari wangsa Kajoran secara
terang-terangan menentang kehadirannya.Begitu pula ki Ageng tembayat dan Ki
Ageng Mangir.Namun masih ada yang menerima kehadirannya, misalnya ki Ageng
Karanglo.Meskipun demikian, tanggapan dan sambutan yang beraneka itu tidak
mengubah pendirian Ki Ageng Pemanahan untuk melanjutkan pembangunan daerah
itu.ia membangun pusat kekuatan di plered dan menyiapkan strategi untuk
menundukkan para penguasa yang menentang kehadirannya.[11]
Pada tahun 1575, Pemahanan
meninggal dunia.Ia digantikan oleh putranya, Danang Sutawijaya atau Pangeran
Ngabehi Loring Pasar. Di samping bertekad melanjutkan mimpi ayahandanya, ia pun
bercita-cita membebaskan diri dari kekuasaan pajang. Sehingga, hubungan antara
mataram dengan pajang pun memburuk.Hubungan yang tegang antara sutawijaya dan
kesultanan Pajang akhirnya menimbulkan peperangan.Dalam peperangan ini,
kesultanan pajang mengalami kekalahan.Setelah penguasa pajak yakni hadiwijaya
meninggal dunia (1587), Sutawijaya mengangkat dirinya menjadi raja Mataram
dengan gelar penembahan Senopati Ing Alaga.Ia mulai membangun kerajaannya dan
memindahkan senopati pusat pemerintahan ke Kotagede. Untuk memperluas daerah
kekuasaanya, penembahan senopati melancarkan serangan-serangan ke daerah
sekitar.Misalnya dengan menaklukkan Ki Ageng Mangir dan Ki Ageng Giring.
Pada tahun 1590, penembahan senopati
atau biasa disebut dengan senopati menguasai madiun, yang waktu itu bersekutu
dengan surabaya. Pada tahun 1591 ia mengalahkan kediri dan jipang, lalu
melanjutkannya dengan penaklukkan Pasuruan dan Tuban pada tahun 1598-1599.
Sebagai raja islam yang baru, panembahan senopati melaksanakan
penaklukkan-penaklukan itu untuk mewujudkan gagasannya bahwa mataram harus menjadi
pusat budaya dan agama islam, untuk menggantikan atau melanjutkan kesultanan
demak. Disebutkan pula dalam cerita babad bahwa cita-cita itu berasal dari
wangsit yang diterimanya dari Lipura (desa yang terletak di sebelah barat daya
Yogyakarta). Wangsit datang setelah mimpi dan pertemuan senopati dengan
penguasa laut selatan, Nyi Roro Kidul, ketika ia bersemedi di Parangtritis
dan Gua Langse di Selatan Yogyakarta. Dari pertemuan itu disebutkan
bahwa kelak ia akan menguasai seluruh tanah Jawa.[12]
a.
Sistem Pemerintahan Kerajaan Mataram Islam
Sistem pemerintahan yang dianut Kerajaan mataram islam adalah sistem
Dewa-Raja. Artinya pusat kekuasaan tertinggi dan mutlak adaa pada diri sultan.
Seorang sultan atau raja sering digambarkan memiliki sifat keramat, yang
kebijaksanaannya terpacar dari kejernihan air muka dan kewibawannya yang tiada
tara. Raja menampakkan diri pada rakyat sekali seminggu di alun-alun istana.
Selain sultan, pejabat penting lainnya adalah kaum priayi yang
merupakan penghubung antara raja dan rakyat. Selain itu ada pula panglima
perang yang bergelar Kusumadayu, serta perwira rendahan atau Yudanegara.
Pejabat lainnya adalah Sasranegara, pejabat administrasi.
Dengan sistem pemerintahan seperti itu, Panembahan senopati
terus-menerus memperkuat pengaruh mataram dalam berbagai bidang sampai ia
meninggal pada tahun 1601. ia digantikan oleh putranya, Mas Jolang atau
Penembahan Sedaing Krapyak (1601 – 1613). Peran mas Jolang tidak banyak yang
menarik untuk dicatat. Setelah mas jolang meninggal, ia digantikan oleh Mas
Rangsang (1613 – 1645). Pada masa pemerintahannyalah Mataram mearik kejayaan.
Baik dalam bidang perluasan daerah kekuasaan, maupun agama dan kebudayaan.[13]
Pangeran Jatmiko atau Mas Rangsang Menjadi raja mataram ketiga. Ia
mendapat nama gelar Agung Hanyakrakusuma selama masa kekuasaan, Agung
Hanyakrakusuma berhasil membawa Mataram ke puncak kejayaan dengan pusat
pemerintahan di Yogyakarta. Gelar “sultan” yang disandang oleh Sultan Agung
menunjukkan bahwa ia mempunyai kelebihan dari raja-raja sebelumnya, yaitu
panembahan Senopati dan Panembahan Seda Ing Krapyak. Ia dinobatkan sebagai raja
pada tahun 1613 pada umur sekitar 20 tahun, dengan gelar “Panembahan”. Pada
tahun 1624, gelar “Panembahan” diganti menjadi “Susuhunan” atau “Sunan”. Pada
tahun 1641, Agung Hanyakrakusuma menerima pengakuan dari Mekah sebagai sultan,
kemudian mengambil gelar selengkapnya Sultan Agung Hanyakrakusuma Senopati Ing
Alaga Ngabdurrahman.
Karena cita-cita Sultan Agung untuk memerintah seluruh pulau jawa,
kerajaan Mataram pun terlibat dalam perang yang berkepanjangan baik dengan
penguasa-penguasa daerah, maupun dengan kompeni VOC yang mengincar pulau Jawa.
b.
Kemajuan Yang Dicapai Pada Masa
Pemerintahan Sultan Agung
A. Bidang Politik
Kemajuan politik
yang dicapai Sultan Agung adalah menyatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa dan
menyerang Belanda di Batavia.
a. Penyatuan kerajaan-kerajaan
Islam
Sultan Agung berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. Usaha
inidimulai dengan menguasai Gresik, Jaratan, Pamekasan, Sumenep,
Sampang,Pasuruhan, kemudian Surabaya. Salah satu usahanya mempersatukan
kerajaan Islamdi Pulau Jawa ini ada yang dilakukan dengan ikatan perkawinan. Sultan
Agung mengambil menantu Bupati Surabaya Pangeran Pekik dijodohkan dengan
putrinya yaitu Ratu Wandansari
b. Anti penjajah Belanda
Sultan Agung adalah raja yang sangat benci terhadap penjajah Belanda.
Hal ini terbukti dengan dua kali menyerang Belanda ke Batavia, yaitu yang
pertama tahun 1628 dan yang kedua tahun 1629. Kedua penyerangan ini mengalami
kegagalan.Adapun penyebab kegagalannya, antara lain:
- Jarak yang
terlalu jauh berakibat mengurangi ketahanan prajurit mataram. Mereka harus
menempuh jalan kaki selama satu bulan dengan medan yang sangat sulit.
- Kekurangan dukungan logistik menyebabkan pertahanan prajurit Mataram di Batavia menjadi lemah.
- Kekurangan dukungan logistik menyebabkan pertahanan prajurit Mataram di Batavia menjadi lemah.
- Kalah dalam
sistem persenjataan dengan senjataa yang dimiliki kompeni Belanda yang serba
modern.
- Banyak prajurit
Mataram yang terjangkit penyakit dan meninggal, sehingga semakin memperlemah
kekuatan.
- Portugis
bersedia membantu Mataram dengan menyerang Batavia lewat laut,sedangkan Mataram
lewat darat. Ternyata Portugis mengingkari. Akhirnya Mataram dalam menghadapai
Belanda tanpa bantuan Portugis.
- Kesalahan
politik Sultan Agung yang tidak menadakan kerja sama dengan Banten dalam
menyerang Belanda. Waktu itu mereka saling bersaing.
- Sistem koordinasi yang kurang kompak antara angkatan laut dengan
angkatan darat. Ternyata angkatan laut mengadakan penyerangan lebih awal
sehingga rencana penyerangan Mataram ini diketahui Belanda.
- Akibat penghianatan oleh salah seorang pribumi, sehingga rencana
penyerangan ini diketahui Belanda sebelumnya.
B. Bidang Ekonomi
Kemajuan dalam bidang ekonomi meliputi hal-hal berikut ini:
- Sebagai negara agraris, Mataram mampu meningkatkan produksi beras dengan
memanfaatkan beberapa sungai di Jawa sebagai irigasi. Mataram juga Mengadakan
pemindahan penduduk (transmigrasi) dari daerah yang kering ke daerah yang subur
dengan irigasi yang baik.Dengan usaha tersebut, Mataram banyak mengekspor beras
ke Malaka.
- Penyatuan kerajaan-kerajaan Islam di pesisir Jawa tidak hanya menambah kekuatan politik,tetapi juga kekuatan ekonomi. Dengan demikian ekonomi Mataram tidak semata-mata tergantung ekonomi agraris, tetapi juga karena pelayaran dan perdagangan.
- Penyatuan kerajaan-kerajaan Islam di pesisir Jawa tidak hanya menambah kekuatan politik,tetapi juga kekuatan ekonomi. Dengan demikian ekonomi Mataram tidak semata-mata tergantung ekonomi agraris, tetapi juga karena pelayaran dan perdagangan.
C. Bidang sosial Budaya
Kemajuan dalam bidang sosial budaya meliputi hal-hal berikut:
a. Timbulnya kebudayaan kejawen
Kemajuan dalam bidang sosial budaya meliputi hal-hal berikut:
a. Timbulnya kebudayaan kejawen
Unsur ini merupakan akulturasi dan asimilasi antara kebudayaan asli Jawa
denganIslam.Misalnya upacara Grebeg yang semula merupakan pemujaan roh nenek
moyang.Kemudian, dilakukan dengan doa-doa agama Islam.Sampai kini, di jawa kita
kenal sebagai Grebeg Syawal, Grebeg Maulud dan sebagainya.
b. Perhitungan Tarikh Jawa
b. Perhitungan Tarikh Jawa
Sultan Agung berhasil menyusun tarikh Jawa.Sebelum tahun 1633 M, Mataram menggunakan tarikh Hindu yang didasarkan peredaran matahari (tarikh syamsiyah).Sejak tahun 1633 M (1555 Hindu), tarikh Hindu diubah ke tarikh Islam berdasarkan peredaran bulan (tarikh komariah).Caranya, tahun 1555 diteruskan tetapi dengan perhitungan baru berdasarkan tarikh komariah.Tahun perhitungan Sultan Agung ini kemudian dikenal sebagai“tahun Jawa”.
Puncak
Kejayaan Mataram Islam
Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada jaman Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1646). Daerah kekuasaannya mencakup Pulau Jawa (kecuali Banten dan Batavia), Pulau Madura, dan daerah Sukadana di Kalimantan Barat. Pada waktu itu, Batavia dikuasai VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Belanda.Kekuatan militer Mataram sangat besar. Sultan Agung yang sangat anti kolonialisme itumenyerang VOC di Batavia sebanyak dua kali (1628 dan 1629). Menurut Moejanto sepertiyang dikutip oleh Purwadi (2007), Sultan Agung memakai konsep politik keagungbinataran yang berarti bahwa kerajaan Mataram harus berupa ketunggalan, utuh, bulat, tidak tersaingi,dan tidak terbagi-bagi.
Kemunduran Mataram Islam
Kemunduran Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak terurus karena sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.
Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada jaman Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1646). Daerah kekuasaannya mencakup Pulau Jawa (kecuali Banten dan Batavia), Pulau Madura, dan daerah Sukadana di Kalimantan Barat. Pada waktu itu, Batavia dikuasai VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Belanda.Kekuatan militer Mataram sangat besar. Sultan Agung yang sangat anti kolonialisme itumenyerang VOC di Batavia sebanyak dua kali (1628 dan 1629). Menurut Moejanto sepertiyang dikutip oleh Purwadi (2007), Sultan Agung memakai konsep politik keagungbinataran yang berarti bahwa kerajaan Mataram harus berupa ketunggalan, utuh, bulat, tidak tersaingi,dan tidak terbagi-bagi.
Kemunduran Mataram Islam
Kemunduran Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak terurus karena sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.
BAB III
ANALISIS DATA
A.
ANALISIS
Masuknya
ajaran – ajaran agama islam ke nusantara sudah tidak dapat dipungkiri karena
adanya perdagangan – perdagangan internasional yang secara tidak langsung
mereka para saudagar – saudagar yang beragama islam juga menerapkan semangat
keislaman mereka, yang mana banyak sekali dari penduduk nusantara masih
menganut kepercayaan hindunisme yang sangat kental.
Penyebaran agama islam
kepada penduduk nusantara antara lain melalu perkawinan, ini sangatlah manjur
dalam penyebaran agama pada saat itu, sehingga agama islam sangat pesat
perkembangannya di nusantara, disisi lain para saudagar dari jazirah arab
menyebarkan agama islam melalui karya – karya sastra mereka, mereka mengenalkan
apa itu islam dengan karya seni mereka, sehingga para penduduk nusantara
tertarik untuk lebih mengetahui apa itu islam dan seperti apa islam.
Seiiring berjalannya
waktu, kerajaan majapahit yang notabennya adalah kerajaan hindu terkuat di asia
tenggara pada saat itu mulai goyah, kerajaan yang pernah berkuasa dikawasan
asia selama 200 tahun ini sudah tidak lagi mempunyai taring yang tajam untuk
menggigit kerajaan – kerajaan lain yang ada di nusantara ini.
Keruntuhannya dipicu
oleh pergelokan social - politik yang tak terpisahkan dari peran Walisongo
dalam persebaran Islam di nusantara.Perebutan kekuasaan dan pertarungan ekonomi
turut pula mewarnai episode terpenting dalam sejarah runtuhnya kerajaan
majapahit.
Yang sangat fenomenal
dari runtuhnya kerajaan adidaya ini adalah salah satunya disebabkann oleh
penyerangan tentara – tentara demak terhadap pusat kerajaan majapahit, sehingga
terjadi kepincangan kekuatan dan keamanan di dalam kerajaan, patih yang
terkenal seantero nusantarapun sudah tidak sanggup untuk mempertahankan
kerajaan yang sangat fenomenal ini.
Sehingga muncullah
kerajaan – kerajaan islam kecil yang lambat laun menjadi sebuah kerajaan besar,
kerajaan samudra pasai lah yang mengawali muculnya kerajaan – kerajaan di
nusantara ini, disusul oleh demak yang menjadi kerajaan islam pertama di pulau
jawa yang juga menjadi salah satu penyebab hancurnya kerajaan adidaya
majapahit.
Kerajaan demak sendiri
yang berhasil mengakulturasikan nilai – nilai hindunisme menjadi sebuah
adaptasi nilai – nilai islami, yang bisa diterima oleh banyak penganut hindu
sehingga mereka beralih ke islam, seperti halnya nilai – nilai penyelamatan
terhadap kematian di dalam hindu yang berhasil di akulturasikan menjadi
tahlilan, tentunya ini menjadi sebuah strategi sekali dayung dua tiga pulau
terlampaui. Sehingga agama islam cepat menyebar di wilayah demak dan
sekitarnya.
Perjuangan kerajaan
demak dilanjutkan oleh kerajaan mataram, kerajaan yang terletak di jawa tengah
ini sangatlah banyak menghasilkan jasa – jasa terhadap perkembangan agama islam
di pulau jawa, kerajaan yang sangat anti terhadap VOC ini membuat barisan
pengikut islam semakin kokoh dan semakin kokoh, puncak kejayaan kerajaan
mataram itu sendiri ketika dipimpin oleh Sultan Agung, yang mana kerajaan
mataram berhasil memprluas wilayah kekuasaannya ke pulau Madura, dan berhasil
memaksa VOC untuk keluar dari Batavia atau lebih dikenal dengan Jakarta
sekarang ini, kerajaan mataram ini memang terkenal dengan keberhasilannya dalam
bidang pertahanan dan bidang politik.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Runtuhnya kerajaan – kerajaan hindu – budha sangatlah
berperan dalam proses persebaran ajaran – ajaran agama islam di nusantara, yang
dijuangkan oleh wali songo, hal ini menjadi celah yang sangat berpengaruh
terhadap kelanjutan perjuangan penyebaran agama islam di Nusantara.
Selain dari sebab runtuhnyan kerajaan – kerajaan hindu
budha di nusantara yang menjadi penyebab agama islam sangat cepat diterima oleh
masyarakat nusantara ialah penggunaan taktik para wali songo tersbut dalam
mempromosikan agama islam terhadap mereka yang masih beragama hindu, salah
satunya peleburan kultur – kultur agama hindu dengan kultur agama islam
sehingga mereka masih merasa nyaman dengan agama islam dan dapat menerimanya
sebagai keyakinan mereka yang baru.
Wali songo tersbut juga menunjukan beberapa karomah yang
sudah Allah SWT berikan kepada mereka sehingga masyarakat percaya bahwa agama
islamlah yang benar, dan semakin mengkokohkan keyakinan mereka terhadap agama
yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW.
DAFTAR PUSTAKA
Fadil,Pasang
Surut Peradaban Islam Dalam Lintasan Sejarah,Malang:uin press,2008.
Huda, Nor,Islam
Nusantara,Yogyakarta: AR-Ruzz Media Group,2007.
Kurnia, Anwar.Suryana,moh,Ips Sejarah,Jakarta: Yudhistira,2002.
Muljana, Slamet,Runtuhnya Kerajaan Hindu- Jawa dan Tumbuhnya Negara-Negara Islam di Nusantara,Yogyakarta:
P.T. LKIS Pelangi Aksara,2005.
Sofyan. Ridin,H.Wasit.dkk,Islamisasi di Jawa,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Supriyadi, Dedi,Sejarah Peradaban Islam,Bandung: Pustaka Setia,2008.
Waluyo,IPSUntuk
Smp/Mts,surakarta,CV. PRATAMA MITRA AKSARA.
Yatim, Badri,Sejarah
Peradaban IslamJjakarta: PT. RAJA GRAFINDO,2006.
[1]Supriyadi,dedi.sejarah
peradaban islam.bandung: C.V.
Pustaka setia.hlm 190
[2]Yatim,badri. Sejarah peradaban islam.
Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA.hlm 191
[3]
Supriyadi,dedi.sejarah peradaban islam.bandung: C.V. Pustaka setia.hlm 190
[4]Yatim,badri. Sejarah peradaban islam.
Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA.hlm 192
[7]Ridin, sofwan.wasit.dkk. islamisasi jawa. Yogyakarta: pustaka pelajar. Hlm
230
[8]Ibid. Hlm 231
[9]
Supriyadi,dedi.sejarah peradaban islam.bandung: C.V. Pustaka setia.hlm 192
[10]Muljana, Slamet, Runtuhnya
Kerajaan Hindu - Jawa dan Tumbuhnya Negara-Negara Islam di Nusantara,
Yogyakarta : P.T. LKIS Pelangi Aksara,2005.Hlm 201.
[12]Muljana, Slamet, Runtuhnya Kerajaan Hindu - Jawa dan Tumbuhnya Negara-Negara Islam di
Nusantara, Yogyakarta : P.T. LKIS Pelangi Aksara,2005.Hlm 215.
Tag :
pendidikan
0 Komentar untuk "Sejarah Proses Masuknya Agama Islam ke Nusantara Sebelum Indonesia Merdeka"