BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Iran adalah sebuah negara bergunung-gunung dan
berdaratan tinggi dengan luas 1.648.180 km persegi yang terbentang dari laut
Kaspia dan Uni Soviet di utara sampai ke teluk Persia di selatan dan dari Turki
dan Irak di barat ke Afhanistan dan Pakistan Timur. Iran kaya dengan barang
tambang seperti tembaga, minyak, gas bumi dan batu bara. Ekspor minyak adalah
sumber utama mendapatkan mata uang asing.
konsisten dalam
pengembangan sumber daya manusia, terutama di sektor pendidikan. Perhatian
besar pemerintah Iran terhadap pendidikan generasi mudanya juga telah
menciptakan generasi muda yang sangat berkualitas dalam bidang teknologi.
Merekalah yang menjadi penggerak utama kemajuan teknologi, baik teknologi
pembangkit listrik tenaga nuklir maupun dalam industri rudal dan satelit.
Semua komponen untuk
rudal atau pun satelit telah mampu dikembangkan sendiri oleh Iran berkat
kecerdasan para pemudanya. Padahal, Iran hingga saat ini menghadapi berbagai
embargo dari Amerika Serikat. Embargo yang mereka hadapi mulai dari perdagangan,persenjataan,
termasuk embargo ekonomi dan pembekuan aset mereka di luar negeri. Namun
kondisi tersebut tidak menjadi alasan bagi Iran untuk bergeming dalam bidang
pendidikan berkualitas untuk mengembangkan teknologi maju dan industri mereka.
Dengan berbagai kesamaan sebagai negara timur, Iran patut menjadi salah satu acuan dalam upaya membangun kualitas sumber daya manusia indonesia.
Oleh karena itu, kami melalui
makalah ini akan menguraikan tentang “pendidikan di negara iran”. dengan
rumusan masalah yang telah kami canangkan dibawah serta tujuannya.
B.
Rumusan masalah
1.
Seperti
apa gambaran umum negara Iran?
2.
Seperti
apa Karakteristik pendidikan di negara iran Iran?
3.
Seperti
apa umat islam di negara Iran?
4.
Bagaimana
pendidikan di negara Iran?
C.
Tujuan masalah
1.
Untuk
mengetahui gambaran umum di negara Iran
2.
Untuk
mengetahui Karakteristik pendidikan di negara iran?
3.
Untuk
mengetahui umat islam di negara Iran?
5.
Untuk
mengetahui pendidikan di negara Iran?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Negara Iran
Secara
Geografi, Iran berada di barat daya benua Asia, arah selatan berbatas
Turkmenistan, Azerbeijan, dan Armenistan. Di sebelah utara bertetangga
Afghanistan dan Pakistan, barat dengan Irak dan Turki. Pesisir Teluk Arab serta
laut Oman juga menjadi tapal batas sebelah selatan Iran. Posisi yang strategis.
Republik Islam Iran memiliki wilayah seluas 1.648.000 km2, beribukota Teheran. Letaknya
di jantung benua Asia membentang di wilayah Timur Tengah menjadikan Iran sebagai
titik pertemuan Timur dan Barat. Hal ini tentu saja beralasan karena secara
natural Iran merupakan jembatan penghubung Teluk Arab dan Laut Mazendran.
Oleh
sebab itu beragam kebudayaan dan peradaban kombinasi (Barat dan Timur)
berkembang pesat di negeri ini membentuk corak baru. Iran kini telah menjadi
salah satu negara berpengaruh di dunia. Hal ini berawal dari langkah yang
konsisten dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama di sektor
pendidikan. Perhatian besar pemerintah Iran terhadap pendidikan generasi
mudanya juga telah menciptakan generasi muda yang sangat berkualitas dalam
bidang teknologi. Merekalah yang menjadi penggerak utama kemajuan teknologi,
baik teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir maupun dalam industri rudal dan
satelit. Semua komponen untuk rudal atau pun satelit telah mampu dikembangkan
sendiri oleh Iran berkat kecerdasan para pemudanya. Padahal, Iran hingga saat
ini menghadapi berbagai embargo dari Amerika Serikat. Embargo yang mereka
hadapi mulai dari perdagangan,persenjataan, termasuk embargo ekonomi dan
pembekuan aset mereka di luar negeri.
Iran
dengan populasi 68 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan 1,08 persen dan
produksi domestik yang terukur dengan GDP sebesar 115 triliun dolar AS. Iran
adalah negara dengan ekonomi terkuat kedua di Timur Tengah. Angka melek huruf
di Iran mencapai 79 persen dan pendidikan diwajibkan hingga sekolah menengah
atas.
Berdasarkan
laporan Bank Dunia, Iran telah menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam
pembangunan kualitas sumber daya manusia dan perlindungan sosial. Sebagai
contoh, dalam rentang 1970-2001 keikutsertaan warga dalam pendidikan dasar
meningkat 60-90 persen . Tingkat kemiskinan turun signifikan dari 47 persen
pada 1978 menjadi 16 persen pada 1999.[1]
Dari pernyataan diatas dapat disumpulkan bahwa negara iran ini merupakan negara
yang memiliki kualitas kemajuan yang pesar dari berbagai sektor, pendidikan,
teknologi, ekonomi dan lain sebagainya.
B. Karakteristik Pendidikan di Negara
Iran
1.
Tujuan Pendidikan di Negara Iran
Pada 1957, Kementerian Pendidikan
Republik Islam Iran mengumumkan bahwa tujuan pendidikan sebagai berikut:
1)
untuk mengembangkan
fisik, murid-murid harus belajar olahraga dan kesehatan.
2)
untuk pengembangan
sosial, murid-murid harus belajar menghormati keluarga, masyarakat dan
kebebasan. Mereka harus memahami kehidupan sosial ekonomi dan berusaha hidup di
dalamnya dan untuk masyarakat.
3)
untuk pengembangan
intelektual, murid-murid harus belajar berpikir, kalau dapat melalui pengalaman
mereka sendiri.
4)
untuk pengembangan
moral, murid-murid harus mengerti agama, kebudayaan, peradaban sehingga dengan
itu mereka mampu mengendalikan diri sendiri.
5)
untuk pengembangan
estetika, murid-murid harus cinta alamdan memperkuat kepribadiannya melalui
penikmatan seni.
Setelah Revolusi Islam Iran pada
1979, sistem pendidikan Iran mengalami perubahan yang sangat mendasar dan semua
upaya pendidikan harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip Islam. Prioritas
harus diletakkan pada terjaminnya usaha membesarkan anak-anak dan generasi muda
sehingga menjadi muslim yang konsekuen dan punya komitmen yang tinggi terhadap
agama Islam. Upaya pendidikan diarahkan pada penggunaan Alquran, tradisi Islam,
dan konstitusi republik Islam Iran sebagai dasar dalam merumuskan tujuan dan
sasaran pendidikan.
Tujuan dan sasaran pendidikan
dirumuskan dari berbagai sumber, termasuk konstitusi dan laporan Dewan
Tertinggi perubahan dasar pendidikan yang ditunjuk oleh Dewan tertinggi
Revolusi Kebudayaan Iran. Sumber-sumber ini menggariskan bahwa pembangunan
nasional adalah sasaran utama pendidikan. Pendidikan harus dikembangkan untuk
meningkatkan produktivitas, mewujudkan integrasi sosial, moral, dan spiritual
dengan penekanan utama untuk memperkuat dan mendorong keimanan terhadap Islam.
Pendidikan juga harus menekankan pentingnya peningkatan kualitas tenaga
kerja dalam semua jenis dan level perekonomian, dan dengan demikian,
pendidikan harus dipandang sebagai investasi untuk masa depan.
2. Struktur sistem pendidikan
Struktur sistem pendidikan formal iran secara sederhana adalah:
1) Pendidikan Prasekolah
Pendidikan prasekolah umumnya dilaksanakan oleh lembaga-lembaga swasta.
Tujuan umum pendidikan awal ini adalah untuk mempersiapkan anak-anak
memasuki pendidikan formal. Kegiatan-kegiatan pada prasekolah ini antara lain
permainan bersama, membacakan cerita-cerita, bernyanyi, permainan aktivitas dan
pekerjaan tangan yang perlengkapannya sangat sederhana seperti kertas, papan
tulis dan pena.
2) Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar dimulai pada anak berumur enam tahun dan berlangsung
selama lima tahun dan kemudian diikuti dengan bimbingan atau orientasi selama 3
tahun. Pendidikan orientasi dimaksudkan bagi anak-anak yang bercita-cita untuk
melanjutkan pendidikannya di masa depan atau mencari pekerjaan.
3) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah diselenggarakan selama 4 tahun dan dibagi dalam 2 jalur
yang telah lama dan lebih besar adalah jalur akademik yang terbagi dalam dua
bidang yaitu sains dan humaniora. Jalur kedua yaitu jalur pendidikan teknik dan
kejuruan yang kurang berkembang dan terdiri dari dua bidang, industri dan
pertanian.
4) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi terbagi dalam sekolah tinggi pendidikan guru yang tidak
menuntut tamatan pendidikan menengah sebagai persyaratan masuk dan berbagai
sekolah tinggi lain dan universitas. Tetapi banyak mahasiswa yang belajar di
luar negeri.
Struktur pendidikan Iran pada awal dekade 1990 membuka kesempatan luas bagi
siswa-siswi untuk belajar sesuai dengan bakat dan interesnya. Juga terbuka
pintu bagi siswa-siswi tamatan pendidikan menengah atas untuk melanjutkan
pendidikannya ke tingkat pendidikan tinggi. Lembaga-lembaga tinggi mencakup
universitas, pusat-pusat pendidikan guru dan fakultas-fakultas teknik.[2]
2.
Umat Islam di Negara Iran
Belum menjelaskan tentang umat islam
di Iran terlebih dahulu kita mengetahui sistem kepemerintahan negara Iran.
Karena, hal ini berhubungan dengan adanya umat Islam di negara iran.
Sistem pemerintahan Iran dibentuk
atas kepemimpinan pemerintah (wilayah al-amar) dan kepemimpinan agama (imamah).
Kepala pemerintahan adalah presiden, sedangkan kepemimpinan agama berasal dari
faqih (wilayah al-faqih) yang diakui sebagai pemimpin oleh rakyat.[3]
Pada tahun 907-1148 H. Iran berada pada pemerintahan Ash-Shafawiyah di Persia.
Pemerintahan ini adalah pemerintahan syi’ah dengan pendirinya adalah Ismail bin
Haidar. Setelah kepemerintahan itu Iran berada pada kekuasaan Nadir Syah al-
Afsyari (1148-1160 H), beliau adalah pimpinan militer orang-orang Syafawiyah
yang berkebangsaan Turki, dan kali pertama mengumumkan bahwa madzhab Sunni
sebagai madzab negara. Selanjutnya Iran dikuasai oleh keluarga Az-Zindiyan
sampai pada tahun 1209 H dan orang-orang Qajariyah sampai 1343 H. kemudian
dilanjutkan oleh kekuasaan Muhammad Reza Pahlevi (1343-1399 H). beliau adalah
seorang perwira pasukan Qajariyah. Kekuasaannya dimulai pada pertengahan Perang
Dunia II.[4]
Penduduk Iran beragama Islam dengan dua madzhab utama
yaitu muslim syi’ah dan muslim sunni. sementara Identitas
bangsa Iran saat ini dapat diuraikan bahwa hampir 66% rakyat Iran berasal dari
bangsa Persia, sedangkan yang 25% dari Turki, 5% dari Kurdi, dan 4% dari Arab.
Suku terkenal di Iran adalah klan Bakhtisri, Cosad, Qajar, Turkaman, Syahsoon,
Kurd, dll. Karakter jasmaninya adalah tinggi sedang, dengan mata dan alis
berwarna hitam. Mata uang Iran adalah rial yang nilainya sama dengan
seratus dinar. Iran terdiri atas 24 propinsi, 195 kota, dan 498 distrik yang
diawasi oleh kepala provinsi, gubernur jenderal, dan gubernur distrik. Bahasa
resmi Iran adalah bahasa Persia. Itulah sebabnya urusan administrasi,
dokumentasi, dan komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Persia, sementara
bahasa Arab yang merupakan bahsa Islam, diajarkan disemua tingkat sekolah pada
tiap jurusan.[5]
Masuknya Islam ke Iran telah menyebabkan peningkatan yang lebih pesat,
sehingga sejarah Islam semakin menemukan arah pembaharuan. Berkat ajaaraan
Islam yang kaya dan membawa kebahagiaan, adat budayaa dan pemikiran di Iran
mengalami perubahan yang mendasar. Islam menghadiahkan keimanan dan akhlak
mulia bagi bangsa Iran.[6]
Iran Menempatkan Islam sebagai Ideologi negara merupakan upaya
islamisasi ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh pemerintah Iran. Semua jenis
dan jenjang pendidikan beserta kurikulumnya harus berkiblat kepada sendi pokok
agama Islam yakni alqur’an dan hadits. Mereka berupaya untuk menempatkan aspek
transendental dalam pengembangan Ilmu pengetahuan di samping aspek
intransendental atau yang bersifat empiris.
Konsistensi
dan spirit Iran dalam menjadikan Islam sebagai ideologi tidak hanya
dipertahankan dalam wilayah teritorialnya saja, akan tetapi terbawa ke mana pun
mereka pergi walau harus menghadapi resiko. Contohnya, ketika klub sepak bola
putri Iran dikenai sanksi oleh FIFA karena mengenakan jilbab. Namun mereka
mengatakan lebih baik menerima sanksi dari pada meninggalkan identitas
Islamnya. dari referensi yang telah kami
kemukakan diatas bahwasanya negara iran (89%) ini adalah negara mayoritas islam
yang menganut aliran syi’ah yang sangat menghargai rasionalitas. Konsep Islam yang
dikembangkan di sana bukan lagi berkutat pada aspek khilafiyah dalam fikih
mazhab, melainkan lebih kepada aspek tela’ah kritis terhadap ayat-ayat kauniyah
(semesta) yang sebenarnya masih banyak belum tersentuh oleh pengetahuan
manusia, terlebih yang ada kaitannya teknologi dan sains.
3.
Pendidikan di Negara Iran
Pembahasan pendidikan di negara Iran
sudah terurai diatas ditinjau dari segi karekteristiknya yang memuat tujuan
pendidikan dan struktur pendidikannya. Kemudia kami akan membahas yang secara
umum tentang pendidikan di negara Iran. negara Iran memiliki kemajuan yang
pesat dari sektor pendidikannya. Mengapa demikian? Ternyata ada beberapa hal
yang melatar belakangi kemajuan tersebut di sektor pendidikan. Dibawah ini adalah
penyebab kemajuan pendidikan di negara Irak:
1.
pertama, komitmen kuat dalam menjadikan Islam sebagai ideologi
negara. Sungguh mencengangkan bahwa ideologi Islam dapat membuat mereka maju,
padahal negara lain yang menggunakan ideologi Islam justru kelihatan mundur.
Di balik kesuksesan tersebut,
ternyata salah satu rahasianya adalah bahwa muslim Iran yang mayoritas menganut
mazhab Syi’ah (89%) sangat menghargai rasionalitas seperti yang sudah
dijelaskan diatas.
Kondisi
ini berbanding terbalik dengan Islam Indonesia yang barangkali lebih senang
meributkan masalah qunut atau tidaknya seseorang, masalah wudhu atau perbedaan
pendapat mengenai raka’at shalat tarawih serta masalah kecil fikih lainnya.
Islam masih kita ukur dengan simbul kopiah, kain sarung atau jenggot panjang.
Selain itu, penguasaan kitab-kitab klasik bagi kalangan tertentu juga masih
mewarnai penilaian kita terhadap hebat-tidaknya keislaman seseorang. Sayangnya,
kita lupa mengeksplorasi kekayaan ilmu Allah lainnya yang masih tersirat di
jagat raya ini.
2.
Kedua, bahwa pada awal revolusinya, program utama pemerintah
Iran adalah membebaskan rakyatnya dari buta huruf. Bagaimana pun mereka sadar
bahwa tanpa pemberantasan buta huruf maka rencana pemerintah untuk
mengembangkan pendidikan ke arah yang lebih baik dan berkualitas tidak mungkin
dapat terwujud.
3.
Ketiga, bahwa pemerintah Iran sangat menghargai peran perempuan
dalam pendidikan. Mereka yakin dengan apa yang dikatakan oleh hadits bahwa al-ummu
marasatun (ibu adalah sekolah). Menyadari peran perempuan yang begitu
penting ini, pemerintah Iran terus berupaya meningkatkan kemampuan akademik
kaum perempuan. Menakjubkan juga, pendidikan anak usia dini (PAUD) bagi
perempuan Iran adalah prioritas nomor wahid, walaupun mereka berkarir di
pemerintahan, swasta atau pekerjaan lain di luar rumah.
Dari
jumlah pengajar maupun pelajar di semua jenjang pendidikan Iran secara umum
didominasi oleh kaum perempuan dengan perbandingan 60 persen perempuan dan 40
persen laki-laki. Bentuk perhatian terhadap perempuan ini seolah-olah
menjadi antitesa bagi tesa yang dibangun oleh dunia barat bahwa pendidikan di
dunia Islam secara umum merendahkan harkat dan martabat kaum perempuan.
4.
Keempat, pendidikan Iran menganut sistem pendidikan sentralistik.
Namun demikian perhatian khusus kepada anak-anak berbakat begitu besar. Artinya
walaupun semua sistem diatur oleh pemerintah pusat Iran, namun peluang tetap
diberikan kepada anak-anak yang mau mengembangkan bakat minatnya dan pemerintah
memberikan apresiasi yang sangat tinggi. Mungkin kita pernah mendengar nama
Husein Thabataba’i, anak Iran berumur tujuh tahun yang mendapat doktor (Hc)
termuda di dunia. Selain itu kita juga mungkin pernah mendengar nama Anya
Shabur yang merupakan salah satu profesor termuda di dunia berkebangsaan
Amerika tapi keturunan Iran.
pemerintah
Iran tidak menjadikan pendidikan sebagai objek politik dan sub sistem
pemerintahan yang diremot sesuai dengan nafsu dan ambisi penguasa. Pendidikan
yang mereka bangun adalah pendidikan yang independen, steril dari interest
politik, dan progresif dengan mengikuti ritme perubahan dan kebutuhan
global-kontemporer, namun tetap berada dalam koridor ideologi Islam.[7]
Saat ini kita melihat bahwa dari hari ke hari Iran semakin diperhitungkan,
terutama dalam bidang teknologi dan sains. Untuk itu, kita pantas belajar dari
mereka.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Negara
iran merupakan negara yang perkembangannya sangat capat. Negara iran mampu
menunjukkan pada dunia bahwa dengan kemandiriannya dapat mengembangkan beberapa
aspek kebutuhan negara. Yang tentunya hal itu tidak terlepas dari keinginan
besar seluruh masyarakat negara iran khususnya pada generasi mudanya yang telah
memberikan sumbangsih besar terhadap kemajuna negaranya.
Kemajuan
pendidikan dan sektor yang lain di negara iran tersebut tidak terlepas dari
adanya agama islam yang menjadi pondasi kuat yang dianut oleh sebagai besar dan
bahkan keseluruhan penduduk iran dengan persentase 89% yang beragama islam.
Didorongnya
pendidikan di negara irak menghasilkan kemajuan yang sangat pesat seperti,
produk teknologi yang dihasilkan oleh anak bagsa sendiri, dan kekayaan tambang
minyak yang diolah sendiri, menjadi nilai tawat yang besar dalam persaingan
dunia modern. Sementara wujud prestasi negara iran yang lainnya telah kami
uraikan diatas.
B.
Saran
Akhirnya, kami sebagai penyusun
makalah ini yang berjudul “Pendidikan di Iran” menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu kami sebagai
penyusun makalah ini berpengharapan besar untuk dapanya koresi dari rekan
pembaca khususnya dosen pengampu mata kuliah Perbandingan Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi
Adam Hingga Abad XX, (Jakarta: Akbar Media, 2011)
·
https://srirahmadhena.wordpress.com/2010/09/29/pendidikan-di-republik-islam-iran
·
Http://worldbank.org
·
Abd. Rahman Assegaf, Internasionalisasi
Pendidikan, (Yogyakarta: Gama Media, 2003),
·
Abd. Rahman Assegaf, Op Cit,
·
http://www.lintasgayo.com/12690/potret-pendidikan-iran.html
·
Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2011)
Tag :
pendidikan
0 Komentar untuk "Studi Perbandingan Tentang Pendidikan di Negara Iran"